Laman

Minggu, 05 Juni 2011

Melawan Kebohongan Para Penguras Pulsa

Lenyapnya Pulsa Kami

Keluhan ini bukan hanya aku yang menggerundelkannya, tapi juga dilontarkan oleh para pengguna telepon selular. Mari dengar penuturan seorang Nenny, sebut saja begitu namanya. Ia baru mengisi pulsa yang murah-meriah (sebut saja 5.000), dan membalas beberapa SMS kiriman yang dianggap penting. Besok sorenya, ketika mau menelepon (mau miskol maksudnya) ke sesama operator. Besok sorenya, tiba-tiba ada peringatan pulsa anda tidak cukup untuk menelepon. Dia heran, lalu mengecek pulsa. Hah, tinggal 100 rupiahan gitu. Padahal kan hanya digunakan untuk meng-SMS ke sesama operator, dan tidak punya pula. Taksiran dia, paling pulsa habis 600. Jadi semestinya, masih tersisa lebih dari 4.000. Tapi kenapa tinggal 100-an rupiah? Ke manakah lenyapnya pulsa dia?

Keluhan seperti itu disampaikan juga oleh Agus, Iman, Wulan, dan sederet nama lain kalau ditanyai satu-satu. Mungkin Anda juga termasuk orang yang mengalami masalah seperti itu. Ke manakah lenyapnya pulsa mereka?

Dugaan paling kuat adalah karena tanpa dipahami, mereka termasuk saya, pernah mendaftar untuk ikut suatu program yang ditawarkan pihak operator atau pihak rekanan operator yang tawarkannya melalui SMS. Sebutnya misalnya dari kode 991006, yang menenawarkan kepada pengguna HP bila mau mengikuti kabar teranyar sebuah grup band yang sedang melakukan tour dari kota ke kota. Cara untuk mendaftar sangat gampang, tinggal jawab denga YES lalu dikirim dengan cara membalas (reply). Ternyata, hanya untuk menerima sekupil berkita, kita harus bayar Rp2.000. Disebut sekupil berita, karena memang berita yang dikirimkannya hanya sekalimat saja, misalnya: "Selain Derings TransTV, hari ini WALI bakal syuting sinetron yang lagi populer, ISLAM KTP."

Ya ampun, hanya untuk menerima sekalimat yang tidak berguna bagi saya itu, harus membayar Rp2.000. Sedang dalam sehari, kiriman sekupil kalimat tidak berguna bagi saya itu, bisa sampai 3 kali. Artinya, dalam sehari pulsa lenyap Rp6.000.

Aku katakan sekupil kalimat itu tidak berguna bagi saya karena memang bagi saya tidak berguna. Saya bukan penggemar band WALI, dan maaf saja, syair yang mereka gubah tidak inspiratif bagiku. Tapi kenapa aku mau mendaftar?

Terus terang, aku terlalu bodoh untuk membaca secara detail isi SMS pertama yang menawarkan berita-berita (yang menurut promosi mereka sangat penting). Di ujung kalimat tawaran memang biasanya suka ada peringatan Rp2.000 per sms karena masuk dalam kategori SMS premium. Tetapi tawaran itu memang disamarkan, sebab si produsen berharap pemilik SIM card yang dikirimi SMS akan melakukan persetujuan dengan menjawab YES. Dengan kata jelas ingin saya tegaskan, SMS tawaran itu memang bermaksud menjebak konsumen selular. Namanya juga berdagang, ingin dong jualannya dibeli. Persoalannya, yang dagang kurang jujur, ada unsur memeras atau menipu.

Nenny menuturkan, ia penasaran dengan HP-nya yang berkali-kali pulsanya seperti dirampok. Maka ia pinjam sebentar HP temannya, lalu menelepon ke HP-nya sendiri, dan terdengarlah nada tunggu berupa nyanyian dari sebuah grup band. Ia tidak merasa berlangganan ringtone, tapi kenapa kok bisa ada ya? tanya dia.

Itulanh soalnya, seperti dikatakan Kang Kabayan, masyrakat Indonesia ini sedang mengalami kekalutan yang luar biasa, yaitu bahwa semua orang sekarang ini ingin jadi kaya, bila bisa ya kaya mendadak atau secepat-cepatnya. Gaya hidup yang ditawarkan oleh berbagai televisi meracuni mental masyarakat Indonesia, baik yang berstatus buruh apalagi berstatus majikan. Sedangkan untuk menjadi orang kaya secara material apalagi kaya mendadak, harus ditempuh dengan dua cara: penuh perhitungan, karena rata-rata orang kaya di Indonesia pasti pernuh perhitungan. Penuh perhitungan yang dimaksud adalah eufimisme dari kata pelit. Kalau mau kaya, ya harus pelit. Cara lain adalah menipu atau menggarong, memeras atau memotong. Apa yang dilakukan oleh para kuruotor adalah memanupulasi dan memotong. Bukankah kita sepakat kalau para birokrat (pemerintah) adalah orang yang gemar memotong anggaran? Kasus Gayus adalah pembuktian dari kesepakatan kita itu, dan laku seperti si Gayus itu, mungkin 97% dari para birokrat kita.

Selain pemerintah, para manjikan pemilik perusahaan juga melakukan aksi tipu-tipu dan memeras. Seluruh operator telepon melkukan trik serupa, yaitu menjebak konsumen. Mereka mengembel-embeli para konsumen dengan kebohongan, misalnya mengirimkan SMS berbunyi seperti ini: Selamat! Nomormu terpilih utk bisa MENANG 10 Pulsa langsung 100 Rb & 3 PS3! Dptkan juga wallpaper, ringtone & video Lucu! Ayo tekan *700*8*2*1# lalu ok/yes.

Nah loh, kalau kalian ikuti, maka siap-siap saja pulsa kalian menyusut, dengan kata lain dikibuli, ditipu. Kenapa dikatakan dikibuli? Karena apa benar bakal ada pemenang dari 10 orang itu? Coba angkat tangan di antara kalin, adakah yang benar-benar pernah menerima hadiahnya?

Seorang mantan Direktur pada sebuah perusahaan operator yang saham moyoritasnya telah dijual ke Singapura, suatu hari menuturkan, perusahaan tempatnya dulu bekerja pernah membuat program hadiah-hadiahan macam gitu, bukan untuk melayani konsumen, tapi justru untuk mengeruk pulsa konsumen. Hadiah yang disediakan tidak tanggung-tanggung, 4 mobil Jaguar. Menurut dia, jagura yang disediakan sebenarnya hanya satu unit. Tapi toh tidak ada masyarakat yang protes. Lama-lama. berbohong seperti itu enak juga, dan akhirnya menjadi kebiasaan.

Nah, cara menguras pulsa seperti itu sekarang memang sedang menjadi trend usaha penipuan akibat dibolehkannya pihak ketiga untuk menjadi protokol penyedia SMS, kalau tidak salah, daftarnya hanya kira-kira 1.700.000, kita sudah bisa mendapatkan nomor penerima SMS premium. Nomor penerimanya bisa saja menggunakan nomor khusus seperti 991006 itu. Nanti, si penerima SMS premium akan bagi hasil dengan operator telepon, yah kira-kira 60:40 %.

Coba hitung, bila orang yang merasa tertipu, terus terang aku merasa tertipu, karena telah mendaftar mengikuti suatu instruksi SMS yang seolah-olah hendak memberikan bonus itu, ternhyata jumlahnya mencapai ribuan, atau ratusan ribu, atau jutaan, berapa uang yang bergulir?

Indosat menuturkan, pengguna M3 mencapai 40 juta SIM Card. Pada waktu awal program tipuan itu diluncurkan, kukira jumlah yang tertipu dari jumlah 40-an juta itu, bisa mencapai jutaan pula. Sebut misalnya yang ikutan menekan ok/yes itu mencapai 1 juta SIM Card, maka urang yang terkuras dalam sehari adalah sejumlah ini: 1.000.000 (sim card) X 3 kali kirim dalam sehari X Rp 2000 per sms = Rp 6.000.000.000 (enam milyar dalam sehari, gila kan?). Lalu si protokol dengan operator bagi hasil dengan rincian 60:40 %, tinggal kalian hitung, tak satu pun para pihak kolusi itu rugi toh?

Menurut Nenny, dia segera melakukan UNREG dan mengirimkannya ke 991006, dan setelah itu ia menerima balasan: Layanan: DERING telah kami batalkan. Terimakasih. CS: 021 - 4519910. Setelah itu, tak ada lagi kiriman berita yang sekupil tak berguna itu, dan pulsa pun tidak menyusut. Untuk membatalkan langganan, selain menggunakan kata UNREG ada juga yang menggunakan kata UNSUBSCRIBE, lalu dikirimkan ke nomor yang mengirimi kita berita tak berguna itu. Tapi ada yang gila, dan ini harus dicarai tahu untuk bisa membatalkan sebuah langganan kiriman SMS. Pesan dari nomor 3767 mengatakan: Anda terdaftar layanan SMS: diskon untuk stop ketik: UNREG [NAMA LAYANAN] CONTOH: UNREG MUZIK kirim ke 3767. CS: 021 - 68689746. Persoalannya, Nenny tidak tahu NAMA LAYANAN yang dimaksud. Apa asal isi? Ini harus dicari tahu, maka untuk cari tahu-nya terpaksa riset di prof.dr. haji mohammad google.com. kalau tidak menemukan, coba masuk ke situs si pemilik nomor 3767. Kalau tidak menemukan juga, coba terpaksa tlp ke CS: 021 - 68689746 seperti yang dirujuk oleh sms dari 3767. Tlp ke sana, dan pura-pura kita mau langganan, lalu tanyakan NAMA LAYANAN yang mereka sediakan apa saja. Terpksa deh kita juga berbohong untuk mengakali si penguras pulsa.

Para penguras pulsa ini, selain dikirim oleh para pengelola protokol SMS premium, perusahaan operator, juga dilakukan oleh para penipu kelas teri, yang misalnya mengirimkan sms dengan bunyi seperti ini: Papah, mamah nih lagi selingkuh sama tetangga tapi kehabisan pulsa, tolong kirimin dulu mamah pulsa yang 20Rb ke nomor 08XXXXXXXX, segera.

Atau, PT Anjing Ketahuan mencari agen pulsa, all operator, Rp 5000 = Rp 4500... dan seterusnya, diujungnya ada perintah, ketik DAFTAR, kirim ke 08XXXXXXXX.

Bagaimana menurut kalian? Adakah di antara kalian yang punya komentar yang mencerahkan?

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Languages : English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified