Laman

Kamis, 30 Juni 2011

Pelacur Berjilbab

Jilbab.. identik dengan penjaga iman, baik itu iman perempuan pemakai jilbab maupun iman laki-laki yang melihat perempuan itu.. (walaupun aku gak setuju kalau masalah iman laki-laki dibebankan pada wanita dengan wanita harus memakai pakaian sedemikian tertutup).. Jaman dulu kurang lebih 15 tahun yang lalu.. Wanita yang berjilbab dianggap wanita yang benar-benar menjaga dirinya dari marabahaya Seks.. Wah.. Seks tenyata berbahaya.. itu dulu ketika Jilbab belum populer seperti sekarang.. Waktu itu aku masih sekolah SMA dan di kelasku hanya ada 1 orang perempuan yang memakai jilbab. Dan dia perempuan memang anak yang sangat baik..
Sekarang apalagi di Aceh ini yang merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang menerapkan Syariat Islam.. Jilbab merupakan suatu keharusan..Sekali lagi HARUS.. Mau yang rambutnya keriting, Lurus alami, Lurus Hasil Rebonding, Ikal, Agak Keriting, Berwarna Hitam, Merah Ijo, Kuning.. kalau yang namanya wanita dan Muslim HARUS pakai jilbab.. Ada Polisinya lagi.. Namanya Polisi Syariat..Nah Polisi ini yang menentukan mana jilbab yang bener dan mana jilbab yang tidak bener. Termasuk mana pakaian yang pantas di pakai oleh seseorang dan mana pakaian yang tidak pantas dipakai.. (yang aku heran adalah.. polisi syariat yang berjenis kelamin perempuan ternyata pakai celana panjang.. sorry.. agak ketat lagi.. Karena di Aceh mereka jadi satu dengan satpol PP)
Karena kewajiban ini.. ingat lho kewajiban ini karena peraturan di Aceh lho.. Qanun yang mengatur.. bukan soal keimanan seseorang.. Setiap wanita bagaimanapun imannya wajib memakai jilbab.. Sehingga ada sebuah cerita menarik.. seperti dibawah ini..
“” Temanku adalah orang yang suka pergi ke Medan setiap hari Jumat..(karena sabtu libur kerja) Kadang dia naik taksi dan kadang juga naik jumbo (bukan gajah) angkutan umum diatas L300 dibawah minibus. Nah suatu hari Dia pergi ke Medan duduk di sebelahnya seorang perempuan dengan jilbab yang cukup besar.. kalau jaman aku kuliah dulu sering disebut akhwat.. Cuma anehnya dia pakai celana panjang dan berkaos lengan panjang.. Ujung Jilbabnya dia gunakan untuk menutupi wajahnya.. jadi perempuan ini seperti memakai burka / cadar.. Temanku karena menghormati wanita itu berusaha untuk tidak menyentuhkan badannya ke perempuan itu.. Takut tersinggung. Dan nggak ngobrol sepenjang perjalanan. Dan yang aneh adalah.. saat kondektur meminta bayaran dan bertanya turun dimana dia menjawab nanti kalau mau turun baru di kasih tau.. dan akan dibayar saat turun. Kondektur diam saja.
Nah ketika sampai di perbatasan Aceh Medan tepatnya di Halaban Besitang.. Perempuan itu berteriak minta berhenti. Temanku terkejut.. Lho perempuan itu turun disini.. Perempuan itu dengan cepat turun dan membayar ongkos angkutan.. Temanku masih terheran-heran namun dia menyangka kalau perempuan itu barang kali ustadzah atau apa yang sedang berdakwah disini.. Temanku terus memperhatikan perempuan itu.. ketika sampai di bawah sebelum mobil angkutan itu berangkat.. perempuan itu dengan cepat membuka jilbabnya.. rambutnya agak pirang. Dan dia seperti merasa sudah bebas.. dan “SIAP BERTUGAS..”
Akhirnya Para penumpang di angkutan itu sibuk membicarakan perempuan itu.. Ternyata dia adalah perempuan yang sering bertugas malam di komplek besitang termasuk bukit arjuna..
Hahahahaha..
.

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Languages : English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified